Rabu, 05 Desember 2012

Penentuan Alat evaluasi



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Evaluasi pembelajaran merupakan tahap akhir dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan evaluasi ini adalah melakukan pengukuran untuk menentukan penilaian tentang tiga fungsi yang harus dipenuhi, yaitu : Menilai efektivitas proses pembelajaran, Menilai efektivitas prosedur pembelajaran, serta Menilai kemampuan siswa sesuai standart yang harus dicapai.
Dalam hal ini, Evaluasi merupakan dimensi penting dari pendidikan. Evaluasi program pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses monitoring dan penyesuaian yang dikehendaki oleh para evaluator dalam menentukan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Evaluasi menunjukkan seberapa baik program pembelajaran berjalan dan menyediakan cara untuk memperbaikinya. Oleh Karena itu, sebagai calon tenaga pendidik kita harus mengetahui bagaimana menentukan alat evaluasiyang tepat, agar evaluasi yang dijalankan tepat sasaran sesuai tujuan yang hendak dicapai.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah Fungsi dilakukannya evaluasi dalam proses belajar-mengajar?
2.      Acuan apa yang digunakan untuk Menentukan kritera standar penilaian?
3.      Apa yang menjadi sasaran atau objek evaluasi?
4.      Apa saja jenis dan alat evaluasi?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui Fungsi dilakukannya evaluasi dalam proses belajar-mengajar
2.      Mengetahui acuan yang digunakan dalam Menentukan kritera standar penilaian
3.      Mengetahui sasaran atau objek evaluasi
4.      Mengetahui jenis dan alat evaluasi?


BAB II
PEMBAHASAN

Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafisran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang sistem pengajaran. Pengertian tersebut memiliki tiga implikasi, yaitu sebagai berikut:
  1. Evaluasi adalah suatu proses yang terus-menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakanya pengajaran sampai dengan berakhirnya pengajaran.
  2. Proses evaluasi senantiasa di arahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki pengajaran.
  3. Evaluasi menuntut penggunaan alat ukur yang akurat dan bermakna untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan.
Untuk dapat menentukan tercapainya suatu tujuan pendidikan dan pembelajaran maka perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga tertentu. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu kegiatan tersebut disebut evaluasi hasil belajar.
Kegiatan evaluasi ini adalah melakukan pengukuran untuk menentukan penilaian tentang tiga fungsi yang harus dipenuhi, yaitu :
1.      Menilai efektivitas proses pembelajaran : sampai dimana kemampuan siswa/peserta didik mengerti yang harus dimengerti.
2.      Menilai efektivitas prosedur pembelajaran : samapai dimana pengajar berhasil mencapai tujuannya.
3.      Menilai kemampuan siswa sesuai standart yang harus dicapai.

A.    Fungsi evaluasi dalam proses belajar-mengajar
  1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran dalam hal ini adalah tujuan intruksional khususnya. Dengan fungsi ini dapat diketahui tikat pengetahuan bahan ajar oleh siswa.
  2. Untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah dilakuakn guru. Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui berhasil atau tidaknya ia mengajar.
Dengan demikian fungsi evaluasi dalam proses belajar-mengajar bermanfaat ganda yaitu: Bagi siswa dan guru. Evaluasi hasil belajar dapat dilaksanakan dalam dua tahap yaitu:
  1. Evaluasi jangka Pendek yaitu evalauasi yang dilaksanakan guru pada pada akhir proses belajar-mengajar, evaluasi ini disebut evaluasi formatif. Tujuanya ditekankan pada perbaikan proses belajar-mengajar. Contoh: bila hasil evaluasi hasil belajar siswa pada akhir proses belajar-menjajar masih rendah mka kuru memiliki kewajiban untuk mengulangi kembali proses belajar-mengajar sampai tujuan tadi dapat dikuasai siswa.
  2. Evaluasi jangka panjang, yaitu evaluasi yang dilaksanakan setelah proses belajar-mengajar berlangsung beberapa kali, misalnya evaluasi tengah semesterar. Evaluasi ini disebut evaluasi sumatif. Evaluasi ini lebih lebih banyak ditujukan kepada siswa. Yang dimaksud yaitu evaluasi digunakan untuk menetapkan keberhasilan siswa dalam menguasai tujuan intruksioanal. Contoh: bila hasil belajar yang dicapai siswa pada akhir semester banyak menglami kegagalan, tidak mungkin guru mengulang kembali proses belajar-mengjar. Kalauipun memperbaiki, terbatas pada bahan yang akan diberikan pada semester berikutnya.

B.      Menentukan kritera standar penilaian
Penilaian dalam evaluasi pembelajaran ada dua pendekatan antara lain:
a.       Penilaian Acuan Normatif (PAN) ialah penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap hasil belajar siswa lain dalam kelompoknyav(pendekatan apa adanya).
b.      Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah penilaian yang membangdikan hasil belajar siswa terhadap patokan yang telah ditetapkan sebelumnya (batas lulus atau tingkat penguasaan minimum). PAP ini bersifat tetap untuk kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran yang sama.

C.    Sasaran atau obyek evaluasi
Setelah memahami kriteria standar penilaian, langkah pertama yang dilakukan guru dalam mengadakan evaluasi ialah menetapkan apa yang menjadi sasaran.  Pada umumnya terdapat tiga sasaran pokok evaluasi, yaitu:
  1. Tingkah laku. Artinya segi yang menyangkut sikap, minat, perhatian, ktrampilan siswa sebagai akibat dari proses mengajar dan belajar.
  2. Isi pendidikan , artinya penguasaan bahan pelajaran yang diberikan guru dalam proses mengajar dan belajar.
  3. Menyangkut proses belajar dan belajar itu sendiri. Proses mengajar dan belajar perlu diadakan evaluasi yang obyektif  dari guru, sebab baik tidaknya proses mengajar dan belajar akan menentukan baik tidaknya hasil belajar yang dicapai siswa.

D.    Jenis dan alat evaluasi
Langkah kedua bagi guru setelah menentukan sasaran adalah menetapkan alat penilaian yang paling tepat untuk menilai sasaran tersebut. Alat evaluasi ini dikenal dengan instrument evalausi. Penggunaan alat evaluasi ini adalah untuk mendapppatkan hasil yang lebih baik sesuai kenyataan yang di evaluasi. Ada dua jenis alat evaluasi dalam pembelajaran yaitu :
1.      Tes : adalah penilaian komprenhensive terhadap seseorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi program. Ada dua jenis alat yang digunakan dalam program pembelajaran :
·         Tes baku (standard) artinya tes tersebut telah melalui validasi dan reliabilitas untuk suatu tujuan tertentu.
·         Tes buatan guru umumnya belum distadirisasi tetapi harus telah dipertimbangkan factor validasi dan reliabilitasnya.
2.      Non tes : untuk menilai aspek-aspek tingkahlaku seperi sikap, minat, perhatian,  karakteristik dan lain-lain yang sejenis.
·         Mengidentifikasi siapa diantara kelompok siswa yang leaders dan siapa yang isolates dengan sosiometri
·         Menidentifikasi minat siswa membaca atau kegiatan pendidikan menggunakan interest inventory
·         Mengetahui atau mengenal sikap-sikap sikap individu terhadap kelompoknya menggunakan skala sikap (attitude scale) .
Dalam menggunakan alat evaluasi dikenal dengan teknik evaluasi. Teknik-teknik ini adalah :
1.      Teknik Tes :
·         Tes tulisan = obyektif tes = Benar/salah, Pilihan berganda, Menjodohkan, Melengkapi
·         Lisan : satu penguji menilai satu calon, Satu penguji menilai sekelompok, Kelompok penguji menilai satu calon, kelompok penguji menilai sekelompok calon
·         Tindakan : Perorangan, kelompok
2.      Teknik Non tes : untuk menilai aspek-aspek tingkah laku seperti sikap minat, perhatian, dan karakteristik lain yang sejenis. Jenis non tes ini adalah :
·         Observasi : pengamatan kepada tingkah laku pada suatu situasi tertentu melalui observasi langsung dan tidak langsung.
·         Wawancara : Berkomunkasi langsung antara yang menginterview dengan yang di Interview.
·         Studi Kasus : mempelajari individu dalam periode tertentu secara terus menerus untuk melihat perkembangannya.
·         Rating Scale : (skala penilaian) : salah satu alat penilaian yang menggunakan skala yang telah didsusun dari ujung yang negative sampai yang ujung positif.
·         check list hampir menyerupai rating scale hanya pada check list tidak disusun disusun kriterium dari yang positf ke negative cukup kemungkinan kemungkinan jawaban yang akan kita minta dari yang dinilai
·         Inventori : memilih alternative jawabab diantara setuju, kurang setuju, atau tidak setuju
Dengan mengetahui pengertian alat evaluasi tes dan dan non tes hasil-hasil tes dalam evaluasi ini pada prinsipnya digunakan untuk :
1.      Menentukan status masing-masing siswa dalam berbagai tujuan kurikulum.
2.      Mengidentifikasi siswa-siswa yang pandai, sedang, dan lambat belajar.
3.      Mengelompokkan siswa di dalam kelas untuk tujuan pembelajaran.
4.      Membuat analisis diagnose tentang kesulitan siswa dan menilai pertumbuhan.
5.      Menentukan status individu murid atau kelas pada permulaan atau akhir tahun ajaran atau kuartal.

Bentuk Penilaian
1.      Tes Formatif
Tes ini digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan pembelajaran, bukan untuk keperluan membuat grade (tingkatan) siswa. Penilaian mengunakan kriteria Acuan Patokan. Mengukur tujuan instruksional khusus (Pembelajaran)/sasaran belajar
Pre-test è PROGRAM è Post-test
2.      Tes Sumatif
·         Diberikan pada saat satu satuan pengalaman belajar telah selesai (satu mata pelajaran).
·         Menentukan angka berdasarkan grade tingkatan hasil belajar siswa selanjutnya di angka raport (EBTA, Ulangan umum, Ujian Akhir Semester).
·         Penilaian menggunakan criteria Acuan Normatif.
·         Mengukur tujuan instruksional umum.
3.      Tes Penempatan
·         Mengetahui keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program belajar.
·         Mengetahui sampai dimana siswa telah mencapai tujuan seperti di programkan dalam satu satuan pembelajaran sebelum mereka memulai kegiatan untuk program pembelajaran.


4.      Tes Diagnostik
·         Mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa, pelaksanaan berdasarkan hasil test formatif sebelumnya.
·         Test prestasi belajar yang sudah distarisasikan.
·         Test buatan guru.
·         Pengamatan dan daftar checklist
·         Memilih tujuan program pembelajaran
·         Untuk memilih tingkah laku mental fisik, mental dan perasaan lainnya.
·         Untuk memperkirakan bidang-bidang yang menjadi kesulitan bagi siswa.
·         Dicatat hanya sebagai profil siswa.





















BAB III
PENUTUP

A.       Simpulan
Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafisran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang sistem pengajaran. Agar evaluasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan, yang perlu dipahami dan diperhatikan oleh guru diantaranya, yaitu: menentukan kriteria standar penilaian, sasaran atau objek evaluasi, serta jenis dan alat evaluasi.
Pada umumnya terdapat tiga sasaran pokok evaluasi, yaitu: Tingkah laku, Isi pendidikan , serta proses belajar dan belajar itu sendiri. Sedangkan alat evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran, ada dua yaitu tes dan non tes. Dalam menggunakan evaluasi dikenal teknik tes yang meliputi, tes tertulis, lisan dan perbuatan, serta teknik non tes yang meliputi; Observasi baik langsung maupun tidak langsung, Wawancara, Studi Kasus, Rating Scale : (skala penilaian), check list dan Inventori.

B.        Saran
Sebagai calon tenaga pendidik kita harus mengetahui bagaimana menentukan alat evaluasiyang tepat, agar evaluasi yang dijalankan tepat sasaran sesuai tujuan yang hendak dicapai.










DAFTAR PUSTAKA

Nana, Sudjana. 2000. “Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar”. Bandung:PT BARU ALGENSINDO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar