A. Hakekat Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medio.
Dalam bahasa Latin, media dimaknai sebagai antara. Media merupakan
bentuk jamak dari medium, yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat
komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada
penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi
yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi
ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih
tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, Anda boleh
mengatakan bahwa media merupakan wahana penyuluhan informasi belajar atau
penyaluran pesan berupa materi ajar oleh guru kepada siswa sehingga siswa
menjadi lebih tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan.Di sini media sengaja
dibahas dengan leluasa karena ada kalanya kita harus membuat sendiri, sehingga
perlu dibahas lebih luas.
Satu hal yang perlu Anda ingat bahwa peranan media tidak
akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak
dapat dikatakan menunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari
isi dan tujuan pembelajarannya. Sedangkan pengertian media PKn adalah media
yang terpilih dan cocok untuk pembelajaran PKn SD.
2.
Fungsi
Media Pembelajaran PKn SD
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu Anda ketahui.
Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi
kedua media adalah sebagai sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut
dapat Anda telaah dalam ulasan di bawah ini.
a.
Media pembelajaran sebagai alat bantu
dalam pembelajaran
Anda tentu tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat
kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan
alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat
bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain
berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat
kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media,
maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini
akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam menyampaikan suatu
materi ajar karena materi tersebut bersifat abstrak atau terlalu rumit? Jika
Anda tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan yang bersifat
abstrak dengan baik, sebaiknya Anda menghadirkan media sebagai alat bantu
pembelajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan
menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa
kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan
belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan
belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar
yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
Akhirnya, dapat Anda pahami bahwa media adalah alat bantu
dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, gurulah yang mempergunakannya untuk
pembelajaran siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran.
b.
Media pembelajaran sebagai sumber
belajar
Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan
pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat
dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media
massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah
satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi
ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.
3.
Jenis-jenis Media Pembelajaran
Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui terlebih dahulu
jenis-jenis media. Namun, kiranya perlu Anda pahami terlebih dulu kegunaan dan
proses penggunaannya, untuk kemudian dapat Anda terapkan dalam dalam kegiatan
pembelajaran sehari-hari. Jenis-jenis media yang dikenal dewasa ini dipaparkan
sebagai berikut.
a.
Berdasarkan jenisnya
Berdasarkan
jenisnya, media dapat Anda bedakan atas (1) media audiktif, (2) media
visual, dan (3) media audio visual. Media audiktif adalah media yang
hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis media ini antara
lain meliputi tape recorder dan radio. Media visual adalah media yang hanya
mengandalkan indra pengelihatan. Yang temasuk jenis ini antara lain meliputi
gambar, foto, serta benda nyata yang tidak bersuara. Adapun media audiovisual
adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Beberapa contoh media
audiovisual meliputi televisi, video, film, atau demonstrasi langsung.
Media audiovisual dapat Anda bedakan lagi menjadi (a) audio
visual diam dan (b) audio visual gerak. Audiovisual diam adalah
media yang menampilkan suara dan gambar diam (tidak bergerak). Misalnya, film
bingkai suara sound sistem, film rangkai suara, dan cetak suara. Audio visual
gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak.
Misalnya, film suara dan video-cassette.
1.
Media nonproyeksi
Media nonproyeksi disebut juga media pameran atau displayed
media. Media yang termasuk media nonproyeksi adalah (a) model dan (b) grafis.
Kedua media nonproyeksi tersebut dipaparkan sebagai berikut.
a)
Model
Model adalah benda nyata yang dimodifikasikan. Penggunaan
model sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala
pengadaan realia karena harga yang mahal, sulit pengadaannya, barangnya terlalu
besar, bahkan mungkin terlalu kecil. Menurut Heinich et. al. (1996)
model adalah gambaran tiga dimensi dari sebuah benda nyata. Model dapat
berukuran lebih besar, lebih kecil atau berukuran sama persis dengan benda
aslinya, dan dapat menampilkan bentuk yang lengkap dan rinci dari benda
aslinya. Sebagai salah satu media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
model memiliki keunggulan dan keterbatasan.Selanjutnya di bawah ini adalah
contoh media grafis.
b)
Bahan Grafis
Bahan grafis adalah media visual nonproyeksi yang mudah
digunakan karena tidak membutuhkan peralatan dan relatif murah. Menurut Brown et.
al. (1985) ada lima jenis media grafis yang memiliki keunggulan yang cukup
tinggi dalam proses pembelajaran yaitu: graft, chart atau diagram, kartun,
poster, peta atau globe. Masing-masing media grafis memiliki keunggulan dan
keunikan sendiri-sendiri.
Diagram visualisasi dalam bentuk grafis yang masih tergolong
dalam gambar yang sederhana adalah diagram. Penggunaan diagram pada umumnya
ditujukan untuk menggambarkkan suatu hubungan atau menjelaskan suatu proses.
Diagram dapat memberikan gambaran tentang suatu proses, misalnya mengenai
keaktifan siswa dalam pembelajaran proses, seperti tergambar dalam media di
bawah ini
2.
Media yang Diproyeksikan
Media yang termasuk sebagai media yang diproyeksikan adalah overhead
transparansi (OHT), slide, filmstrips, dan opaque. Media tersebut
diproyeksikan ke layar dengan menggunakan proyektor. Perkembangan teknologi
yang ada saat ini memungkinkan komputer dan video juga diproyeksikan dengan
menggunakan peralatan khusus, yaitu LCD.
a) OHT
OHT merupakan media yang paling banyak digunakan karena
relatif mudah dalam penyediaan materinya, karena hanya dibutuhkan bahan
transparansi dan alat tulis. Namun untuk hasil yang bagus sebaiknya alat tulis
yang digunakan khusus untuk overhead transparansi.
Beberapa cara mempersiapkan OHT dapat Anda pelajari pada
bagian berikut.
Handmade transparancies, yaitu transparansi
dengan buatan tangan.
Thermal film process, salah satu cara
untuk membuat transparansi dengan cara menggunakan acetate film yang
diletakkan di atas master materi yang akan disajikan, kemudian dimasukkan alat
khusus yang dinamakan thermal copier.
Electrostatic film process, merupakan cara
membuat transparansi dengan jalan menggunakan teknologi xerography. Persiapan
untuk menggunakan jenis transparansi ini cukup sederhana. Bahan yang ingin
dipresentasikan dapat berasal dari kertas biasa baik sebagai tulisan tangan,
hasil print computer maupun buku teks. Penyampaian informasi dengan menggunakan
transparan yang direncanakan dan didesain dengan baik akan sangat membantu
kelancaran kegiatan pembelajaran. Ada beberapa cara penyajian transparansi,
yaitu:
Overlay adalah cara penyajian transparansi
untuk menampilkan sebuah materi yang berurutan.
Cover sheet adalah cara penyajian
transparansi dengan menggunakan satu lembar kertas penutup yang tidak bersifat
permanent.
Mask adalah cara penyajian transparansi
dengan menggunakan penutup yang biasanya diletakkan pada bingkai transparansi
secara permanent.
b) Slide
Slide adalah media visual yang penggunaannya diproyeksikan
ke layar lebar, dengan menggunakan slide gambar yang disampaikan sangat
realistis. Hal itu disebabkan materi atau bahan slide adalah film fotografi
yang berbentuk transparan.
3.
Media Audio
Media audio merupakan media yang fleksibel karena bentuknya
yang mudah dibawa, praktis, dan relatif murah (misalnya tape compo, pengeras
suara).
Menurut Rowntree (1994) penggunaan media audio dibedakan
menjadi tiga, yaitu (1) media audio yang dipakai untuk mendengarkan, (2)
media audio vision yang dipakai untuk mendengarkan dan melihat, dan (3) media
audio visual yang dapat dipakai untuk mendengar, melihat dan melakukan.
Ketiga pembedaan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
Media audio. Media audio yang
dipakai hanya untuk mendengarkan misalnya tape compo dan berdiri sendiri tanpa
ada fasilitas yang lain.
Media audio vision. Media audio vision
yang dapat dipakai untuk mendengarkan dan melihat oleh Rowntree (1994) dikenal
dengan istilah active audio vision. Bentuk penyajian audio vision yang
dikombinasikan dengan kemampuan melakukan sesuatu tersebut mampu menstimulir
siswa tidak hanya untuk mendengar dan melihat melainkan juga secara aktif
terlibat dalam proses pembelajaran.
Media audio visual. Pada media audio
visual apa yang didengar oleh siswa dan apa yang dilihat berkaitan satu dengan
yang lain dan saling memperkuat, atau lebih dikenal dengan sebutan
terintegrasi.
4.
Media Video
Media video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada
berbagai bidang studi. Hal itu disebabkan oleh kemampuan video untuk
memanipulasi kondisi waktu dan ruang sehingga peserta didik atau siswa dapat
diajak untuk melihat objek yang sangat kecil maupun objek yang sangat besar,
objek yang berbahaya, objek lokasinya jauh di belahan bumi lain, maupun objek
yang ada di luar angkasa.
5.
Media Berbasis Komputer
Media komputer saat ini sudah sangat luas dimanfaatkan oleh
dunia pendidikan. Menurut Hannafin dan Peek (1998), potensi media komputer yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran sangat
tinggi. Hal ini antara lain dikarenakan terjadi interaksi langsung antara siswa
dengan materi pembelajaran. Selain itu, proses pembelajaran dapat berlangsung
secara individual dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa sehingga
potensi siswa dapat lebih tergali. Media komputer juga mampu menampilkan unsur
audio-visual yang bermanfaat untuk meningkatkan minat belajar siswa, atau yang
dikenal dengan program multi media. Media komputer pun dapat memberi umpan
balik bagi respon siswa dengan segera setelah diberi materi.
Dari jenis-jenis dan karakteristik media sebagaimana
disebutkan di muka, sebagai guru, kiranya Anda perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan berbagai hal sebelum pada akhirnya memutuskan untuk
mempergunakan jenis media tertentu dalam kegiatan pembelajaran. Karakteristik
media yang dianggap paling tepat dan efektif untuk menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran itulah media yang seharusnya dipakai.
4.
Peran Media Pembelajaran
Tentunya Anda tahu bahwa peran media sangat strategis dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Kemp dkk (1985) menjabarkan peran media di
dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
a.
Penyajian materi ajar menjadi lebih
standar.
b.
Penyusunan media yang terencana dan
terstruktur dengan baik membantu pengajar untuk menyampaikan materi dengan
kualitas dan kuatitas yang sama dari satu kelas ke kelas yang lain.
c.
Kegiatan pembelajaran menjadi lebih
menarik.
d.
Kegiatan belajar dapat menjadi lebih
interaktif
e.
Materi pembelajaran dapat dirancang,
baik dari sisi pengorganisasian materi maupun cara penyajiannya yang melibatkan
siswa, sehingga siswa menjadi lebih aktif di dalam kelas.
f.
Media dapat mempersingkat penyajian
materi pembelajaran yang kompleks, misalnya dengan bantuan video. Dengan
demikian, informasi dapat disampaikan secara menyeluruh dan sistematis kepada
siswa.
g.
Kualitas belajar siswa dapat
ditingkatkan
h.
Penyajian pembelajaran dengan
menggunakan media yang mengintegrasikan visualisasi dengan teks atau suara akan
mampu mengkomunikasikan materi pembelajaran secara terorganisasi. Dengan
menggunakan media yang lebih bervariasi, maka siswa akan mampu belajar dengan
lebih optimal.
i.
Dengan media yang makin lama makin
canggih maka kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja
tetapi dapat di mana saja. Misalnya, dengan teleconference pengajar dari
luar kota dapat memberikan materinya, atau dengan CD peserta didik dapat
mengikuti proses pembelajaran melalui media secara mandiri sesuai dengan
kebutuhan mereka. Hal ini seperti halnya Anda yang jarak jauh dapat
menggunakannya.
5.
Prinsip-Prinsip Pemilihan dan
Penggunaan Media
Sebagaimana telah disinggung di depan, bahwa setiap media
pembelajaran memiliki keampuhan masing-masing, maka sebagai guru diharapkan
Anda dapat menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada setiap kali
pertemuan. Ketika Anda akan memilih suatu media, ketika Anda akan mempergunakan
suatu media, maka ketika itulah ada beberapa prinsip perlu Anda perhatikan dan
pertimbangkan. Sudirman (1991) mengemukakan tiga kategori prinsip pemilihan
media pembelajaran sebagai berikut.
Tujuan Pemilihan. Pemilihan media yang akan digunakan harus
didasarkan pada maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.
Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media mempunyai
karakteristik tertentu, baik dilihat dan segi keampuhannya, cara pembuatannya,
maupun cara penggunaannya.
Alternatif Pilihan. Pada hakikatnya, memilih media merupakan
suatu proses membuat keputusan dan berbagai alternatif pilihan. Adapun
prinsip pemilihan dan penggunaan media, menurut Sudjana (1991) adalah sebagai
berikut.
·
Menentukan jenis media dengan tepat.
·
Menetapkan atau memperhitungkan subjek
dengan tepat.
·
Menyajikan media dengan tepat.
6.
Dasar Pertimbangan Pemilihan dan
Penggunaan Media
Agar media pembelajaran yang dipilih itu tepat, di samping
memenuhi prinsip-prinsip pemilihan, juga terdapat beberapa faktor dan kriteria
yang perlu Anda perhatikan. Faktor-faktor yang perlu Anda perhatikan dalam
memilih media pembelajaran dijelaskan pada bagian berikut.
Objektivitas. Seorang guru harus
objektif, yang berarti guru tidak boleh memilih suatu media pembelajaran atas
dasar kesenangan pribadi.
Program Pembelajaran. Program
pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa harus sesuai dengan kurikulum
yang berlaku, baik isi, struktur, maupun kedalamannya.
Sasaran Program. Pada tingkat usia
tertentu dan dalam kondisi tertentu siswa mempunyai kemampuan tertentu pula,
baik cara berpikir, daya imajinasi, kebutuhan, maupun daya tahan siswa dalam
belajarnya
Kualitas Teknik. Dari segi teknik,
media pembelajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah
memenuhi syarat atau belum.
Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan.
Keefektifan yang dimaksud di sini berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan
efisiensi yang dimaksud di sini berkenaan dengan proses pencapaian hasil
tersebut. Ada enam langkah yang dapat Anda tempuh pada waktu mengajar dengan
mempergunakan media. Langkah-langkah tersebut disebutkan sebagai berikut.
1)
Merumuskan tujuan pembelajaran dengan
memanfaatkan media.
2)
Persiapan guru.
3)
Persiapan kelas.
4)
Langkah penyajian materi ajar dan
pemanfaatan media.
5)
Langkah kegiatan belajar siswa.
6)
Langkah evaluasi pembelajaran.
Perlu Anda ketahui manfaat penggunaan media dalam kegiatan
belajar mengajar, terutama untuk tingkat SD adalah sangat besar. Pada usia ini
anak masih berada pada tahap berpikir konkret dan belum mampu berpikir abstrak.
Kehadiran media sangat membantu mereka dalam memahami konsep tertentu, yang
tidak atau kurang mampu dijelaskan dengan bahasa. Ketidakmampuan guru dalam
menjelaskan sesuatu materi ajar dapat diwakili oleh peranan media. Dalam hal
ini, media bernilai praktis bagi siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran
(Dimyati, 1993: Nurani, 2003)
B.
Rancangan
Media Pembelajaran PKn Sekolah Dasar
Mata pelajaran PKn mempunyai misi membina nilai, moral, dan
norma secara utuh bulat dan berkesinambungan. Tujuan PKn adalah untuk membentuk
watak warga negara yang baik, yaitu yang tahu, mau dan sadar akan hak dan
kewajibannya. Pada pedoman Belajar Mengajar Sekolah Dasar Kurikulum 2006, PKn
memiliki karakter yang berbeda dengan matapelajaran lainnya. Hal ini dapat
dilihat berdasarkan ciri-ciri atau hal-hal yang bersifat khusus, yang pada
prinsipnya PKn lebih menekankan pada pembentukan aspek moral (afektif) tanpa
meninggalkan aspek yang lain. Untuk mencapai sasaran dan target tersebut, dalam
pelaksanaan pembelajaran diperlukan penataan alat, bahan, dan sumber belajar
agar dapat dilihat dan mudah digunakan oleh siswa. Sumber belajar dapat berupa
media cetak, model, gambar-gambar, laporan, dan kliping. Media pembelajaran
dalam PKn harus dapat menstimulus lahirnya proses pembelajaran yang aktif dan
kreaktif. Dalam pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PKn SD, ada
beberapa syarat yang harus diperhatikan untuk media PKn, yaitu:
·
Membawakan
sesuatu atau sejumlah isi pesan harapan
·
Memuat
nilai atau moral kontras
·
Diambil
dari dunia kehidupan nyata
·
Menarik
minat dan perhatian siswa
·
Terjangkau
oleh kemampuan belajar siswa
Merancang media pembelajaran PKn sangat tergantung dari
jenis media yang digunakan. Di bawah ini diulas kembali jenis media yang dapat
digunakan/dikembangkan dalam pembelajaran PKn, yaitu:
1)
Hal-hal yang bersifat visual, seperti
bagan, matriks, gambar, data , dan lain-lain
2)
Hal-hal yang bersifat materiil, seperti
model-model, benda contoh
3)
Gerak, sikap, dan perilaku, seperti
simulasi, bermain peran, role playing
4)
Cerita, kasus yang mengundang dilema
moral
1.
Rancangan
Media Audio dalam pembelajaran PKn SD
Fungsi skenario media audio adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan suara sekaligus melatih ketrampilan
mendengarkan maupun menyimak.
b. Mengembangkan
imajinasi siswa terhadap apa yang didengarkannya baik melalui guru maupun media
tape recorder.
c. Memantapkan
bagian-bagian yang dianggap penting dari materi ajar yang disampaikan
2.
Langkah-langkah
Penyajian Media Audio dalam Pembelajaran PKn SD
Sebelum menyajikan media audio terlebih dahulu menyiapkan
alat-alat yang akan digunakan termasuk sarana penunjang seperti aliran listrik
atau baterai.
a. Memberi
tugas pada siswa untuk terlebih dahulu mempelajari materi yang akan
diaplikasikan pada media audio
b. Guru
menjelaskan pada siswa materi PKn apa yang dibahas, kemudian siswa diminta
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan misalnya alat tulis menulis.
c. Kemudian
audio mulai diperdengarkan, diusahakan agar suara audio dapat didengar semua
siswa dengan jelas. Sehingga siswa dapat menyimak materi ajar PKn dengan jelas.
d. Setelah
audio diperdengarkan, guru meminta beberapa siswa untuk mengulang secara garis
besar materi yang telah didengarkan.
e. Guru
meminta murid-murid yang lain untuk menanggapi pendapat temannya tadi.
f. Guru
memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.
g. Guru
menyimpulkan materi PKn yang telah disampaikan dan menanamkan
konsep-nilai-moral-norma yang menjadi pesan pokok bahasan yang telah
disampaikan.
3.
Rancangan
Media Gambar atau Foto dalam Pembelajaran PKn SD
Media ini sangat sesuai digunakan di SD, terutama kelas
awal, hal itu disebabkan media ini sangat bermanfaat untuk mengkonkretkan
hal-hal yang bersifat abstrak dalam bentuk gambar atau foto, yang dapat
menggambarkan perilaku yang baik dan yang kurang baik, sebagai sarana
pembentukan moral anak.
a. Fungsi
Media Gambar
1) Mengkonkretkan
hal-hal yang bersifat abstrak
2) Mendekatkan
dengan objek yang sebenarnya
3) Melatih
siswa berpikir konkret
4) Memperjelas
sesuatu masalah
b. Langkah-langkah
penyajian media gambar atau foto
1)
Menganalisis pokok bahasan/sub pokok
bahasan yang akan dituangkan dalam bentuk media audio atau foto.
2)
Menyiapkan bahan-bahan yang digunakan
3)
Menugaskan siswa untuk juga menyiapkan
bahan-bahan yang digunakan dalam proses belajar-mengajar.
4)
Memeragakan gambar-gambar sehingga
dapat dilihat dengan jelas oleh semua siswa
5)
Guru meminta para siswa mengomentari
gambar yang telah diperagakan dan siswa yang lain diminta memberikan tanggapan
terhadap komentar tersebut.
6)
Guru menjelaskan materi pelajaran
melalui media yang telah disiapkan sekaligus juga menanamkan nilai moral dan
norma yang menjadi target harapannya.
7)
Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus
menindaklanjuti dengan memberikan tugas kepada siswa untuk memperkaya
penguasaan materi pelajaran PKn
4.
Rancangan
Media Overhead Projector dalam Pembelajaran PKn SD
a. Fungsi
media overhead projector:
1) Meningkatkan
daya tarik dan motivasi siswa untuk belajar
2) Mempermudah
guru untuk menyiapkan materi pembelajaran
3) Memperjelas
tayangan materi pembelajaran sehingga perhatian siswa terhadap materi yang
diberikan guru akan lebih besar.
b. Langkah-langkah
penyajian media overhead proyektor:
1) Analisis
TIK pokok bahasan yang akan diajarkan
2) Analisis
materi pelajaran untuk menentukan jenis media yang diperlukan
3) Analisis
keadaan siswa untuk mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa
dalam menerima pelajaran, kecepatan daya serap siswa, serta tingkat
perbendaharaan kata yang dipakai.
4) Kembangkan
bahan-bahan tersebut ke dalam transparan yang telah disiapkan.
5) Sajikan
transparan di kelas dengan diatur fokusnya sebaik mungkin sehingga apa yang
tertera dalam transparan dapat dibaca dan dilihat dengan jelas oleh semua siswa
6) Sesekali
diselingi dengan pertanyaan, tanggapan, dan pernyataan dari siswa.
7) Guru
menyimpulkan materi pembelajaran PKn yang telah disampaikan.
Setelah kita
mempelajari materi mengenai media pembelajaran diatas maka kita dapat mulai
menerapkannya dalam proses belajar mengajar PKn yang tentu saja harus
disesuaikan dengan pokok bahasan yang ingin kita sampaikan kepada siswa.
Sebagai contoh, pokok bahasan Sumpah Pemuda maka media yang sesuai untuk pokok
bahasan tersebut adalah media video. Media video dapat menghadirkan gambaran
tentang Tanah air Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, juga dapat
menayangkan Peta Indonesia. Dengan demikian para siswa diharapkan dapat
memahami pentingnya makna peristiwa Sumpah Pemuda bagi kemerdekaan Republik
Indonesia
DAFTAR
PUSTAKA
Bahri, Syaiful dan Aswan. 1995. Strategi Belajar Mengajar.
Penerbit: Rinekan Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran.
Penerbit: Rineka Cipta
Nurani, Yuliani. 2003. Strategi Pembelajaran. Pusat
Penerbit Universitas Terbuka
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan makna Pembelajaran. Penerbit:
Alfabeta Bandung
Wahab, Aziz dan Udin.2005. Pendidikan
Pancasila dan Keawrganegaraan (PPKn). Penerbit: Universitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar