BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini
menyebabkanadanya tuntutan kepada setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan
tentang bagaimana seharusnya mengajar. Dengan kata lain, setiap guru dituntut
untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar
jika, guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis berbagai
metode belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar disamping kemampuan -
kemampuan lain yang menunjang.
Untuk
mencapai tujuan pembelajaran maupun untuk membentuk kemampuan siswa diperlukan
adanya suatu metode mengajar yang efektif. Metode mengajar ini bukan hanya
harus dikuasai oleh guru tetapi juga harus dikuasai oleh siswa itu sendiri.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Apakah
pengertian metode pembelajaran?
2.
Apa
saja macam-macam metode pembelajaran?
3.
Bagaimanakah
kriteria pemilihan metode pembelajaran?
4.
Apakah
syarat-syarat pemilihan metode pembelajaran?
C.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui
pengertian metode pembelajaran
2.
Mengetahui
macam-macam metode pembelajaran
3.
Mengetahui
kriteria pemilihan metode pembelajaran
4.
Mengetahui
syarat-syarat pemilihan metode pembelajaran
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode Pembelajaran
Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau
metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos
(jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui
untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan
yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan
belajar dan mengajar.
Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah
cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.
Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara
sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Jadi metode adalah suatu cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai tujuan.
Menurut
Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan Metode pembelajaran adalah
cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi
proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Jadi dapat disimpulkan metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
B.
Macam-macam
Metode Pembelajaran
Menurut Nana Sudjana(dalam buku Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, 1989:78 – 86), terdapat bermacam-macam
metode dalam mengajar, yaitu Metode ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode
Diskusi, Metode Resitasi, Metode Kerja Kelompok, Metode Demonstrasi dan
Eksperimen, Metode sosiodrama (role-playing), Metode problem solving, Metode sistem regu (team teaching),
Metode latihan (drill), Metode karyawisata (Field-trip), Metode
survai masyarakat, dan Metode simulasi.
1.
Metode
ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak
senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung
dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan
penggunaannya. Metode ini seringkali digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran apabila
menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak, namun perlu diperhatikan juga
bahwa metode ini akan berhasil baik apabila didukung oleh metode-metode yang
lain, misalnya metode tanya jawab, latihan dan lain-lain. Guru harus
benar-benar siap dalam hal ini, karena jika disampaikan hanya ceramah saja dari
awal pelajaran sampai selesai, siswa akan bosan dan kurang berminat dalam
mengikuti pelajaran, bahkan bisa-bisa siswa tidak mengerti apa yang dibicarakan
oleh gurunya.
Kelebihan dan kelemahan metode
diskusi :
a.
Keunggulan
Ekonomis waktu dan biaya, target
jumlah siswa akan lebih banyak, bahan pelajaran sudah disiapkan,.
b.
Kelemahan
Sulit bagi anak yang kurang
mempunyai kemampuan menyimak dan mencatat yang baik, sangat kurang memberikan
kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi, peran guru lebih banyak sebagai
sumber pelajaran, meteri pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan, proses
pembelajaran ada dalam otoritas guru.
2.
Metode
Tanya Jawab
Metode
Tanya Jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi
dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya
guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik
secara langsung antara guru dengan siswa.
3.
Metode Diskusi
Metode
Diskusi adalah tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman
secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian yang sama, lebih jelas
dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan
keputusan bersama. Oleh karena itu diskusi bukanlah debat, karena debat adalah
perang mulut orang beradu argumentasi, beradu paham dan kemampuan persuasi untuk
memenangkan pahamnya sendiri. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan
sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama.
Keunggulan metode diskusi :
Keunggulan yaitu bertukar pikiran, menghayati
permasalahan, merangsang siswa untuk berpendapat, mengembangkan rasa tanggung
jawab.
Kelemahan yaitu relatif memerlukan waktu banyak, apabila
siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka diskusi tidak akan efektif.
4.
Metode
Resitasi
Metode
Resitasi, tugas tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari
itu. Tugas dapat dilaksanakan di rumah, di perpustakaan, di sekolah atau di
tempat lainnya. Tugas merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individu
maupun secara kelompok.
5.
Metode Kerja Kelompok
Metode
kerja kelompok adalah siswa dalam satu kelas dipandang dalam satu kesatuan
(kelompok) sendiri atau pun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub
kelompok)
6.
Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Metode
demonstrasi dan eksperimen adalah metode mengajar yang sangat efektif, sebab
membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan
fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
7.
Metode
sosiodrama (role-playing), sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah
laku dan hubungannya dengan masalah sosial.
8.
Metode
problem solving
Metode ini bukan sekedar metode mengajar tetapi juga
merupakan satu metode berfikir, sebab dalam solving dapat menggunakan metode
lainnya dimulai dari menarik data sampai menarik kesimpulan.
9.
Metode
sistem regu (team teaching)
merupakan metode mengajar dua
orang guru atau lebih bekerjasama mengajar sebuah kelompok siswa, jadi kelas
dihadapi beberapa guru. Sistem regu banyak macamnya, sebab untuk satu regu
tidak senantiasa guru secara formal saja, tetapi dapat melibatkan orang-orang
luar yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian yang kita butuhkan.
10.
Metode
latihan (drill)
metode latihan
pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu keterangan atau keterampilan dari
apa yang telah dipelajari.
11.
Metode
karyawisata (Field-trip),
karyawisata di sini berarti kunjungan di luar kelas.
Jadi karyawisata di atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan
tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat
yang jauh disebut study tour.
12.
Metode
survai masyarakat
pada dasarnya survai berarti cara memperoleh informasi
atau keterangan dari sejumlah unit tertentu dengan jalan observasi dan
komunikasi langsung. Banyak sekali jenis survai ini, seperti social survai,
comunity survai, school survai dan lain-lain. Masalah yang dipelajari dalam
survai ialah masalah-masalah dalam kehidupan sosial. Untuk mempelajari
masalah-masalah sosial atau masalah yang terjadi pada masyarakat dapat
digunakan observasi dan wawancara.
13.
Metode
simulasi
simulasi berasal dari kata simulate yang artinya
pura-pura atau berbuat seolah-olah. Kata simulasition artinya tiruan atau perbuatan
yang pura-pura. Dengan demikian, simulasi dalam metode mengajar dimaksud
sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui proses tingkah
laku imitasi atau bermain peran mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan
seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya.
C.
Kriteria
Pemilhan Metode Pembelajaran
1.
Sifat (karakter) guru.
Misalkan : Guru yang
sifatnya pendiam lebih cocok menggunakan metode problem solving (pemecahan
masalah).
2.
Tingkat perkembangan intelektual dan sosial anak.
Misalkan : Untuk anak
kelas 2 SD, lebih cocok menggunakan metode permainan (gaming method).
3.
Fasilitas sekolah yang tersedia.
Misalkan : di sekolah
perkotaan cocok menggunakan metode CAI (Computer Assisted Intruction =
Pembelajaran dengan Komputer)
4.
Tingkat Kemampuan Guru
Misalkan : Guru yang
ahli praktikum membuat produk ”sabun deterjen” akan lebih cocok mengunakan
metode Experiment (percobaan) di laboratorium.
5.
Sifat dan tujuan materi pelajaran.
Misalkan : Untuk
mengajarkan materi ”Teknik Menjual” akan cocok digunakan metode ”Field
Experience” atau Pengalaman Lapangan menjual produk kepada konsumen.
6.
Waktu pembelajaran.
Misalkan : Untuk
pembelajaran dengan waktu pendek paling tepat digunakan metode ceramah.
7.
Suasana kelas.
Misalkan : Suasana
kelas yang lelah dan mengantuk, untuk mengajarkan teknik menjual mobil
misalnya, lebih tepat menggunakan metode Drama (bermain peran). Ada yang
berperan sebagai supervisor, penjual, pembeli, lembaga pendanaan (leasing), dan
asuransi (penanggung risiko).
8.
Konteks domain tujuan pembelajaran
Misalkan : Untuk tujuan
yang stressing point atau penekanannya pada domain kognitif tentunya cocok
menggunakan metode diskusi, pemecahan masalah atau inquiry (menemukan sendiri).
Tetapi tujuan pembelajaran yang menekankan pada domain affektif lebih cocok
menggunakan metode eksamploratorik (memberikan contoh perilaku) atau VCT (Value
Clarification Technique = teknik klarifikasi nilai) dengan menunjukkan mana
perilaku yang benar / baik dan mana yang salah / buruk). Tetapi untuk domain
tujuan yang psikomotorik tepat menggunakan Simulasi, demonstrasi, studi proyek,
drill / latihan.
Metode Pembelajaran merupakan cara melakukan atau
menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran
kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat dikatakan metode
pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional. Tetapi tidak semua
metode pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.
Sebelum memutuskan metode mana yang akan dipakai dalam
proses belajar mengajar, maka seorang pengajar perlu memperhatikan beberapa
pertimbangan berikut :
a.
Tujuan
pembelajaran.
Pertimbangan
ini merupakan syarat mutlak dalam pemilihan metode yang akan digunakan. Sebagai
contoh, seorang guru kesenian menetapkan cara memainkan alat musik dengan
benar. Dalam hal ini metode yang dapat membantu adalah metode ceramah, dimana
diterangkan bagian-bagian dari masing-masing alat musik dan cara penggunaannya.
Kemudian metode demonstrasi, siswa dapat mendemonstrasikan cara memainkan suatu
alat musik dengan benar, selanjutnya metode pembagian tugas, siswa kita tugasi,
bagaimana memegang gitar, bass, drum, dan apa tugas mereka, dan bagaimana
mereka dapat bekerjasama dan memainkan suatu lagu dengan baik dan benar.
b.
Pengetahuan
awal siswa
Metode
yang akan kita gunakan tergantung pada pengetahuan awal yang dimiliki para
siswa. Jika siswa tidak memiliki prinsip, konsep, dan fakta atau memiliki
pengalaman, maka kemungkinan besar mereka belum dapat dipergunakan metode yang
bersifat belajar mandiri. Metode yang dapat digunakan hanyalah ceramah,
demonstrasi, penampilan, latihan dengan teman, sumbang saran, praktikum,
bermain peran, dan lainlain.
c.
Bidang
studi/pokok bahasan/aspek
d.
Pada
SLTP dan Sekolah Menengah, program studi diatur dalam tiga kelompok. (1)
program pendidikan umum (kognitif), (2) program pendidikan akademik, dan (3)
pendidikan keterampilan (psikomotorik). Maka metode yang akan kita gunakan
lebih berorientasi pada masing-masang ranah diatas yang terdapat dalam pokok
bahasan/aspek.
e.
Alokasi
waktu dan sarana penunjang
Dalam
satu jam pelajaran, kita perlu membagi waktu yang akan dipergunakan oleh
masing-masing metode. Misalnya, pelajaran Kimia, metode yang akan dipakai
adalah praktikum, bukan berarti metode lain tidak kita gunakan. Metode ceramah
sangat perlu untuk memberi petunjuk, aba-aba, dan arahan, dengan alokasi waktu
sekian menit. Kemudian memungkinkan metode diskusi, karena dari hasil
praktikum, siswa memerlukan diskusi kelompok untuk memecahkan problem yang
dihadapi.
f.
Jumlah
siswa
Idealnya
metode yang diterapkan melalui pertimbangan rasio guru dan siswa agar proses
belajar mengajar efektif. Dalam kelas yang besar dan siswa yang banyak, metode
ceramah yang lebih efektif, akan tetapi yang perlu diingat bahwa metode ceramah
memiliki banyak kelemahan.
g.
Pengalaman
dan kewibawaan pengajar.
Pengalaman
akan membuat seorang pengajar dapat menentukan dengan tepat metode mana yang
akan dipergunakan. Kewibawaan merupakan kelengkapan mutlak yang bersifat
abstrak karena guru akan berhadapan dan mengelola siswa dengan latar belakang
yang berbeda beda.
D.
Syarat-
syarat Pemilihan Metode Pembelajaran
1.
Metode mengajar yang diguanakan harus dapat
membangkitkan motif, minat dan gairah siswa
2.
Metode yang digunakan harus dapat menjamin
perkembangan kegiatan kepribdian siswa
3.
Kegiatan mengajar yang diguanakan harus dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mewujudkan hasil karya
4.
Metode mengajar yang digunakan harus dapat dapat
merangsang keiginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan explorasi dan
pembaruan
5.
Metode mengajar yang diguanakan harus dapat mendidik
murid dalam teknik belajar sendiri
6.
Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang
bersifat berbalistis dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang
nyata.
7.
Metode mengajar yang digunakan harus dapat menanamkan
dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap yang berjalan dalam kehidupan
sehari-hari
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Macam-macam metode pembelajaran yaitu Metode ceramah, Metode Tanya
Jawab, Metode Diskusi, Metode Resitasi, Metode Kerja Kelompok, Metode
Demonstrasi dan Eksperimen, Metode sosiodrama (role-playing), Metode problem
solving, Metode
sistem regu (team teaching),
Metode latihan (drill), Metode
karyawisata (Field-trip),
Metode survai masyarakat, dan Metode simulasi.
Kriteria memilih metode pembelajaran yaitu kriteria penilaian Sifat
(karakter) guru, tingkat perkembangan intelektual dan sosial
anak, fasilitas sekolah yang tersedi, tingkat Kemampuan Guru,
sifat dan tujuan materi pelajaran,waktu pembelajaran, suasana
kelas,konteks domain tujuan pembelajaran.
Syarat- syarat Pemilihan Metode Pembelajaran yaitu metode mengajar yang diguanakan harus dapat membangkitkan motif, minat dan
gairah siswa, metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan
kepribdian siswa, kegiatan mengajar yang diguanakan harus dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mewujudkan hasil karya, metode mengajar yang
digunakan harus dapat dapat merangsang keiginan siswa untuk belajar lebih
lanjut, melakukan explorasi dan pembaruan, metode mengajar yang diguanakan
harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri, metode mengajar harus
dapat meniadakan penyajian yang bersifat berbalistis dan menggantinya dengan
pengalaman atau situasi yang nyata, metode mengajar yang digunakan harus dapat
menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap yang berjalan dalam
kehidupan sehari-hari.
B.
Saran
Guru
dalam memilih metode pmbelajaran harus sesuai dengan karakteristik kondisi
kelas.
DAFTAR PUSTAKA
http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/12/07/pertimbangan-pemilihan-metode-mengajar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar